MENJAGA
MARTABAT KEMANUSIAAN
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ* أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ*أَللَّهُمَّ صّلِّ وّسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا محَمَّدٍ رَسُوْلِِِ اللهِ صَاحِبِ
الْحَوْضِ وَالشَّفَاعَاتِ * وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمُ الْمُفَضَّلِيْنَ الْفَائِزِيْنَ
بِأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ*
أَمَّا
بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا
سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Sembari
duduk bersila, bersimpuh dengan tomakninah dan pemusatan pikiran konsentrasi
yang tinggi mari kita bersama-sama merasakan kedekatan kita kepada Tuhan, Allah
SWT. Dengan berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya. Dalam hadis
disebutkan:
أَنْ تَعْبُدَ اللهُ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ
يَرَاكَ (الحديث)
Jika
kita merasa selalu diawasi, maka akan melahirkan keinginan yang tulus untuk
tetap melakukan kebenaran dan akan merasakan bahwa apa-apa yang dilakukan
–walau sekecil apapun adanya– tidakakan sia-sia, karena se-lalu disaksikan oleh
Allah SWT. Selanjutnya, dengan merasa selalu diawasi Allah SWT. kita akan
senantiasa berupaya untuk menghidari kejahatan, tidak akan melakukan kezaliman
sekalipun tidak ada orang yang menyaksi-kannya.
Dalam
kedekatan itu kita bukakan nurani kita untuk
menerima petunjuk-Nya; kita tundukkan jiwa kita; dan kita sempurnakan
ketundukan dan kepatuhan kita kepada-Nya, sehingga membentuk bingkai-2
ketaqwaan dengan ornamen do’a, sabar, dan tawakkal. إِتَّقُوْا اللهَ مَاسْتَطَعْتُمْ (berupayalah semampumu untuk me-wujudkan taqwamu
kepada-Nya).
Taqwa
sebagai simpul dari sikap dan peri laku,
baik peri laku sosial maupun keagamaan, akan memberikan arahan kepada
kita dalam mengisi hidup dan kehidupan ini.
Taqwa
sesungguhnya bukan hanya memihak kepada kepentingan pribadi, seperti menjalani
ritual keagamaan dengan khusyu’, melainkan juga memfungsikan diri kita sebagai
pelaku perubahan sosial yang selalu mengacu kepada bimbingan Ilahy.
Sementara
itu, tawakkal akan meningkatkan kemampuan kita dalam memahami realita
(kenyataan) hidup. Tidak mengeluh dalam dalam kesulitan, tidak gelisah dalam
kegetiran, dan tidak sombong dalam keberhasilan.
Dalam
bangunan sikap taqwa itu kita bisikkan secercah rasa syukur kita kepada-Nya
atas se-gala kucuran nikmat, rahmat, dan karunia-Nya. Karena bimbingan-Nya juwa
kita sampai saat ini tetap istiqomah dan penuh kerelaan meneri-ma realita hidup
dan kehidupan, baik dalam kehidupan
berkeluaraga, bermasyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara.
وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا
سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ (34)
Dan
dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya
manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). َََ(Q.S.Ibrahim -Sk-14 – Ayat :34)
Dalam kesyukuran kita yang dalam kita senantiasa berharap
semoga negara dan bangsa yang besar dan yang kita cintai, ini akan
memfasilitasi kita untuk hidup layak, sehingga memperluas kesempatan dan
peluang bagi kita untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. dalam rangka
memenuhi tuntutan dan ayat: وماخلقت الجن
والإنس إلا ليعبدون (wa mâ
kholaqtu-l-jinna wa-l-insa illû li-ya’budûn).
Jama’ah
jum’at yang dimuliakan Allah.
Ayat
di atas menunjukkan dan mengajarkan kepada kita bahwa pengabdian kita kepada
Allah SWT. adalah target akhir kita.
Semua yang kita miliki akan kita pertaruhkan untuk pengabdian itu. Setiap
jengkal amal usaha yang kita lakukan adalah untuk membangun pengabdian itu.
Setiap desah napas dan denyut nadi adalah fasilitas yang disiapkan untuk
melaksanakan ibadah dan pengabdian itu. Oleh karena pengabdian (ibadah) adalah ending
target kita, maka tentu nilai kita disisi Allah SWT. akan ditentukan oleh
kadar amal yang kita lakukan.
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا
عَمِلُوا
Dan masing-masing orang memperoleh
derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya..(Q.S.Al ahqof ayat 19)
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
يَعْمَلُونَ
dan Tuhanmu tidak lengah dari
apa yang mereka kerjakan. ( Q.S.Al Baqoroh ayat
144
Kalaulah demikian, berarti, secara sederhana, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan kita dalam keseharian akan menentukan nilai diri
kita di sisi Allah SWT. oleh karena itu, mari kita isi hidup dan kehidupan kita ini dengan rangkaian kegiatan yang
bernilai ibadah kepada Allah SWT. bukan sebaliknya, menumpuk maksiat dan
menabung dosa. Kita sempatkan disetiap saat untuk mengoreksi diri dalam
rangka mempersiapkan hari esok yang lebih baik.
حاسـبوا أنفســكم قبـل أن تحاســبوا
ولتـنظـر نفـس ماقـدمت لـغد
Jam’ah
jum’at rohimakumullah.
Oleh
karena kita ini adalah manusia yang memiliki
berbagai kelemahan dan ketebatasan, maka merupakan suatu keniscayaan
yang mutlak bagi kita semua untuk selalu saling ingat mengingatkan; sebab, lupa
dan lalai merupakan milik manusia kita sebagai. Karena itu pula Allah SWT.
memerintahkan kita agar saling taushiyah, firman-Nya:
وَالْعَصْرِ (1)
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
(1)
demi masa. (2). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3).
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.(Q.S.Al ‘Ashr 1-3
)
Lebih
dari itu, agar kehidupan kita ini semakin berkualitas dan lebih maju, maka
seyogyanya kita saling dorong untuk kebaikan dan saling cegah dari kemungkaran:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)
(Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (Q.S.Ali ‘Imron ayat 104 )
Mari
kita tinggalkan & kita buang jauh-2 sifat dan sikap acuh tak acuh &
pura-2 tidak tahu. Mari kita pupuk kebersamaan kita, mari kita rapikan barisan
kita, kita ikat erat-erat persa-habatan
kita, mari kita saling membantu dalam kebaikan:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى
الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
(2)
Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (me-ngerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pe-langgaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. ( Q.S.Al Maidah ayat 2 )
Mengapa
pula masih ada kekerasan dan gangguan keamanan disaat kita menginginkan
kedamaian.
Mengapa masih ada perpecahan di
antara kita sementara al-Qur’an kitab suci kita mengajarkan dan mengajak kita
untuk selalu bersatu:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ
جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103)
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu nikmat-Nya Allah menjadikan kamu bersaudara; dan (ingatlah pula)
ketika kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk. (Q.S.Ali
‘Imron ayat 103 )
Jamaah
jumat rohimakumullah.
Adalah
kewajiban kolektif kita secara bersama untuk mempertahankan kualitas dan
martabat kamanusiaan di depan manusia sekali gus di depan Tuhan. Oleh karena
itu, adalah dosa bagi kita jika membiarkan orang, siapapun dia, yang
menjatuhkan dan atau menghancurkan derajat
kemanusiaan yang sejak semula, dengan keagungan-Nya, telah Allah SWT.
Anugerahkan kepadanya.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ
وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ
وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (70)
Dan Sesungguhnya
Kami telah muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
keba-nyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S.Al Isro’ ayat 70 )
Mari
kita jalin kasih sayang diantara dengan membina rasa dan sikap simpatik, mari
kita perangi secara bersama-sama kesenjangan-kesenjangan yang ada di sekitar
kita. Setahap demi setahap, mari kita timbun jurang pemisah antara sikaya dan
simiskin dengan memberikan hak-hak mereka yang Allah SWT. titipkan di dalam
harta yang diamanatkan kepada kita.
Mari kita dekatkan perbedaan
antara atasan dan bawahan. Mari kita perkecil kesenjangan antara majikan dan
buruh atau pekerja dengan melaksanakan hak dan kewajiban masing-2 secara
profesional dan proporsional. Mari kita bina mereka yang memang mungkin untuk
dikembangkan dan mari kita berikan kesempatan kepada mereka yangg memang
memungkinkan untuk dipromosikan. Semoga dengan kesadaran ini, sedikit demi
sedikit martabat dan derajat kemanusiaan akan senantiasa terjamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ - وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ - وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمِ – أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهُ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتٍ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَهْدَى لِلْمُتَّقِيْنَ سَبِيْلَ الرَّشَادِ * وَالْكَرَمَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ بِِِِِِِِِِِِِِِِمَا فِيْهِ
مِنَ السَّعَادَةِ بَعْدَ السَّعِِى وَالْجِهَادِ * فَأَظْلَمَالْكَافِرِيْنَ بِمَا يَسُوْقُهُمْ اِلَى سَوْطِ عَذَابِ, وَاَهْلَكَ الظَّالِمِيْنَ بِأَنْوَاعِالْكَرََا ئِبِ وَالْمَصَائِبِ * اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهََ اِلآّاللهُ الْعَزِيْزُ اْلحَمِيْدُ , فَنَحْنُ اِلَيْهِ حُسْنُ الْمَتَابِ * وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُجِيْدُ , فَنَحْنُ اِلَيْهِ الْاِسْتِجَادَ * اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا محَمَّدٍ هََذَا النَّبِىِ الْمُعْتَمَدِ , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ مَنْ تَبِعُهُ بِالْخَيْرِ اِلَى عُقْدَةِ المِْعَادِ *أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كثِيْرًا . اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله ِاُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّاىَ بِِِتَقْوَى اللهَ فِى السِّـرِّ وَالْعَلَنِ* فَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ *وَاعْلَمُوْا اَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا وَبَدَأَ بِنَفْسِهِ تَعْلِيْمًا وَقَالَ اللهُ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا *أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم ْ عَلى سَيِّدِنَا محَمَّدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين* بِرَحْمَتِكَ يَأَرْحَمَرَ الرَّحِمِيْنَ :
* أللّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ والمؤمنين والمؤمنات الأجياء
منهم والأموات انك سمعٌ قربٌ مجبٌ الدعواتِِ ياقا ضى الحاجاتِ
* اللَّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاءَ والْبَلاءَ وَالوَبَاءَ
وَالفَحْشَاءَ وَالمُنكَرَ والبَغْىَ
والسُّيُوْفَ والمُخْتَلِفَةَ وَالشَدَائِدَ
والْمِحَنَ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هذَا
خَا صَّةً وَ مِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عَا مَّةً , وَبِالْحُصُوْسِ بَلَدِنَ اْلاِ
ِنْدُوْنِسِيِّ اِنّكَ عَلى
كُلِّ شَيْءٍ قدِيرٌ
* اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
* رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
* رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
* رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
* رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا
بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
* سبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْْعِزَّةِ عَماَّ يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْْعَالََمِيْنَ
* عِبَادَ الله إِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ
ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ يَعِيْظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمِ يَذْ كُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ
عَلَى نِعَمَهُ يَزِدْ كُمْ وَلََذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar