Jumat, 27 Februari 2015

Khutbah jum'ah bahasa indonesia pardiro



MENJAGA MARTABAT KEMANUSIAAN

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ*  أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ*أَللَّهُمَّ صّلِّ وّسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا محَمَّدٍ رَسُوْلِِِ اللهِ صَاحِبِ الْحَوْضِ وَالشَّفَاعَاتِ * وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمُ الْمُفَضَّلِيْنَ الْفَائِزِيْنَ بِأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ*
أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ  : وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ


Sembari duduk bersila, bersimpuh dengan tomakninah dan pemusatan pikiran konsentrasi yang tinggi mari kita bersama-sama merasakan kedekatan kita kepada Tuhan, Allah SWT. Dengan berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya. Dalam hadis disebutkan:
أَنْ تَعْبُدَ اللهُ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ (الحديث)
Jika kita merasa selalu diawasi, maka akan melahirkan keinginan yang tulus untuk tetap melakukan kebenaran dan akan merasakan bahwa apa-apa yang dilakukan –walau sekecil apapun adanya– tidakakan sia-sia, karena se-lalu disaksikan oleh Allah SWT. Selanjutnya, dengan merasa selalu diawasi Allah SWT. kita akan senantiasa berupaya untuk menghidari kejahatan, tidak akan melakukan kezaliman sekalipun tidak ada orang yang menyaksi-kannya.
Dalam kedekatan itu kita bukakan nurani kita untuk menerima petunjuk-Nya; kita tundukkan jiwa kita; dan kita sempurnakan ketundukan dan kepatuhan kita kepada-Nya, sehingga membentuk bingkai-2 ketaqwaan dengan ornamen do’a, sabar, dan tawakkal. إِتَّقُوْا اللهَ مَاسْتَطَعْتُمْ (berupayalah semampumu untuk me-wujudkan taqwamu kepada-Nya).
Taqwa sebagai simpul dari sikap dan peri laku, baik peri laku sosial maupun keagamaan, akan memberikan arahan kepada kita dalam mengisi hidup dan kehidupan ini.
Taqwa sesungguhnya bukan hanya memihak kepada kepentingan pribadi, seperti menjalani ritual keagamaan dengan khusyu’, melainkan juga memfungsikan diri kita sebagai pelaku perubahan sosial yang selalu mengacu kepada bimbingan Ilahy.
Sementara itu, tawakkal akan meningkatkan kemampuan kita dalam memahami realita (kenyataan) hidup. Tidak mengeluh dalam dalam kesulitan, tidak gelisah dalam kegetiran, dan tidak sombong dalam keberhasilan.
Dalam bangunan sikap taqwa itu kita bisikkan secercah rasa syukur kita kepada-Nya atas se-gala kucuran nikmat, rahmat, dan karunia-Nya. Karena bimbingan-Nya juwa kita sampai saat ini tetap istiqomah dan penuh kerelaan meneri-ma realita hidup dan kehidupan, baik dalam kehidupan berkeluaraga, bermasyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara.
وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ (34)
Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). َََ(Q.S.Ibrahim  -Sk-14 – Ayat :34)
Dalam kesyukuran kita yang dalam kita senantiasa berharap semoga negara dan bangsa yang besar dan yang kita cintai, ini akan memfasilitasi kita untuk hidup layak, sehingga memperluas kesempatan dan peluang bagi kita untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. dalam rangka memenuhi tuntutan dan ayat: وماخلقت الجن والإنس إلا ليعبدون (wa mâ kholaqtu-l-jinna wa-l-insa illû li-ya’budûn).
Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah.
Ayat di atas menunjukkan dan mengajarkan kepada kita bahwa pengabdian kita kepada Allah SWT. adalah target akhir kita. Semua yang kita miliki akan kita pertaruhkan untuk pengabdian itu. Setiap jengkal amal usaha yang kita lakukan adalah untuk membangun pengabdian itu. Setiap desah napas dan denyut nadi adalah fasilitas yang disiapkan untuk melaksanakan ibadah dan pengabdian itu. Oleh karena pengabdian (ibadah) adalah ending target kita, maka tentu nilai kita disisi Allah SWT. akan ditentukan oleh kadar amal yang kita lakukan.


وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا
Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya..(Q.S.Al ahqof ayat 19)
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. ( Q.S.Al Baqoroh ayat  144

Kalaulah demikian, berarti, secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa kegiatan kita dalam keseharian akan menentukan nilai diri kita di sisi Allah SWT. oleh karena itu, mari kita isi hidup dan kehidupan kita ini dengan rangkaian kegiatan yang bernilai ibadah kepada Allah SWT. bukan sebaliknya, menumpuk maksiat dan menabung dosa. Kita sempatkan disetiap saat untuk mengoreksi diri dalam rangka mempersiapkan hari esok yang lebih baik.
حاسـبوا أنفســكم قبـل أن تحاســبوا
ولتـنظـر نفـس ماقـدمت لـغد
Jam’ah jum’at rohimakumullah.
Oleh karena kita ini adalah manusia yang memiliki berbagai kelemahan dan ketebatasan, maka merupakan suatu keniscayaan yang mutlak bagi kita semua untuk selalu saling ingat mengingatkan; sebab, lupa dan lalai merupakan milik manusia kita sebagai. Karena itu pula Allah SWT. memerintahkan kita agar saling taushiyah, firman-Nya:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)


 (1) demi masa. (2). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3). kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Q.S.Al ‘Ashr 1-3 )
Lebih dari itu, agar kehidupan kita ini semakin berkualitas dan lebih maju, maka seyogyanya kita saling dorong untuk kebaikan dan saling cegah dari kemungkaran:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)

 (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S.Ali ‘Imron ayat 104 )

Mari kita tinggalkan & kita buang jauh-2 sifat dan sikap acuh tak acuh & pura-2 tidak tahu. Mari kita pupuk kebersamaan kita, mari kita rapikan barisan kita, kita ikat erat-erat persa-habatan kita, mari kita saling membantu dalam kebaikan:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2)

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (me-ngerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pe-langgaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. ( Q.S.Al Maidah ayat 2 )
Mengapa pula masih ada kekerasan dan gangguan keamanan disaat kita menginginkan kedamaian.
Mengapa masih ada perpecahan di antara kita sementara al-Qur’an kitab suci kita mengajarkan dan mengajak kita untuk selalu bersatu:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103)
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu nikmat-Nya Allah menjadikan kamu bersaudara; dan (ingatlah pula) ketika kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S.Ali ‘Imron ayat 103 )
Jamaah jumat rohimakumullah.
Adalah kewajiban kolektif kita secara bersama untuk mempertahankan kualitas dan martabat kamanusiaan di depan manusia sekali gus di depan Tuhan. Oleh karena itu, adalah dosa bagi kita jika membiarkan orang, siapapun dia, yang menjatuhkan dan atau menghancurkan derajat kemanusiaan yang sejak semula, dengan keagungan-Nya, telah Allah SWT. Anugerahkan kepadanya.

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (70)
Dan Sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas keba-nyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S.Al Isro’ ayat 70 )
Mari kita jalin kasih sayang diantara dengan membina rasa dan sikap simpatik, mari kita perangi secara bersama-sama kesenjangan-kesenjangan yang ada di sekitar kita. Setahap demi setahap, mari kita timbun jurang pemisah antara sikaya dan simiskin dengan memberikan hak-hak mereka yang Allah SWT. titipkan di dalam harta yang diamanatkan kepada kita.
Mari kita dekatkan perbedaan antara atasan dan bawahan. Mari kita perkecil kesenjangan antara majikan dan buruh atau pekerja dengan melaksanakan hak dan kewajiban masing-2 secara profesional dan proporsional. Mari kita bina mereka yang memang mungkin untuk dikembangkan dan mari kita berikan kesempatan kepada mereka yangg memang memungkinkan untuk dipromosikan. Semoga dengan kesadaran ini, sedikit demi sedikit martabat dan derajat kemanusiaan akan senantiasa terjamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ - وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ - وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ – أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهُ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.


الخطبة الثانية

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَهْدَى لِلْمُتَّقِيْنَ سَبِيْلَ الرَّشَادِ *   وَالْكَرَمَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ بِِِِِِِِِِِِِِِِمَا فِيْهِ

مِنَ السَّعَادَةِ بَعْدَ السَّعِِى وَالْجِهَادِ * فَأَظْلَمَالْكَافِرِيْنَ بِمَا يَسُوْقُهُمْ اِلَى سَوْطِ عَذَابِ, وَاَهْلَكَ الظَّالِمِيْنَ بِأَنْوَاعِالْكَرََا ئِبِ وَالْمَصَائِبِ *   اَشْهَدُ  اَنْ لاَاِلَهََ اِلآّاللهُ الْعَزِيْزُ اْلحَمِيْدُ ,  فَنَحْنُ اِلَيْهِ حُسْنُ الْمَتَابِ *    وَاَشْهَدُ اَنَّ   مُحَمَّدًا  عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  الْمُجِيْدُ , فَنَحْنُ اِلَيْهِ الْاِسْتِجَادَ *  اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا محَمَّدٍ هََذَا النَّبِىِ الْمُعْتَمَدِ , وَعَلَى آلِهِ  وَصَحْبِهِ  وَ مَنْ   تَبِعُهُ  بِالْخَيْرِ اِلَى عُقْدَةِ المِْعَادِ  *أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ  تَسْلِيْمًا كثِيْرًا . اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله ِاُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّاىَ   بِِِتَقْوَى اللهَ    فِى السِّـرِّ وَالْعَلَنِ* فَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ *وَاعْلَمُوْا اَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِنَّ اللهَ  صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا وَبَدَأَ بِنَفْسِهِ تَعْلِيْمًا وَقَالَ اللهُ تَعَالَى إِنَّ اللهَ  وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا *أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم ْ  عَلى سَيِّدِنَا محَمَّدٍ وعلى آله وصحبه  أجمعين* بِرَحْمَتِكَ يَأَرْحَمَرَ الرَّحِمِيْنَ    :

* أللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ والمؤمنين والمؤمنات  الأجياء  منهم             والأموات  انك سمعٌ قربٌ مجبٌ الدعواتِِ ياقا ضى الحاجاتِ
* اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا  الْغَلاءَ والْبَلاءَ  وَالوَبَاءَ  وَالفَحْشَاءَ وَالمُنكَرَ  والبَغْىَ والسُّيُوْفَ والمُخْتَلِفَةَ وَالشَدَائِدَ  والْمِحَنَ  مَا ظَهَرَ مِنْهَا  وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هذَا خَا صَّةً وَ مِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عَا مَّةً , وَبِالْحُصُوْسِ  بَلَدِنَ اْلاِ ِنْدُوْنِسِيِّ  اِنّكَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قدِيرٌ

* اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ 

* رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ 
* رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ   
* رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  
* رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ   
* سبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ  الْْعِزَّةِ عَماَّ يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ  وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْْعَالََمِيْنَ   
* عِبَادَ الله إِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ يَعِيْظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمِ يَذْ كُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمَهُ يَزِدْ كُمْ   وَلََذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar