Selasa, 26 Mei 2015

proses kejadian manusia-pardiro


Ruh Ditiupkan Seiring Tubuh Yang Menyempurna
Ciri-ciri balita ciri-ciri kanak dan tahap-tahap perkembangan manusiaCiri-ciri manusia berdasarkan usianyaCiri-ciri dan penjelasan pada masa dewasa Penjelasan dan Ciri-ciri Manusia bersarkan usia  pada manula
Tahapan Penciptaan Manusia.
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan tentang awal penciptaan manusia di dalam rahim seorang ibu, yang berawal dari nuthfah (bercampurnya sperma dengan ovum), ‘alaqah (segumpal darah), lalu mudhghah (segumpal daging). Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ  
"Hai manungsa , (يآايها الناس = disebut ing dalem al qur’an  ana : 23 Ayat  , kaemot ing dalem:   11 surah)
1*إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ


*1) Manwa sira isih ing dalem ragu ngenani dina kebangkitan (saka kubur  );
   *2 فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ  


*2) mula  (mangertiya ) sayektine Ingsun uwis dadekake sira saka lemah  ,
*3 ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ  

*3) banjur saka sak tetes pejuh ( air mani )  ,
*4 ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ

*4) banjur saka sak kepel rah (getih)   , banjur saka sak kepel daging kang sempurna kedadeyane  lan kang ora sempurna ,  
*5  لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ  

*5) supaya Ingsun bisa jelasake marang sira lan Ingsun panggonake ing dalem rahim  ,
*6  مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى

*6) apa kang Ingsun karepake bisa tumeka wektu kang ditentokake ,  
*7  ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا  

*7) Banjur Ingsun tokake sira  dadi bayi
*8  ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ 

*8) Banjur ( kanthi berangsur angsur )  siradadi dewasa
*9 وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ 

*9) lan ing antarane sira ana kang diwafataek lan ( ana uga ) ng antarane sira ana kang didawakake umure hingga pikun ,
*10  لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا    

*10) Supaya deweke  ora bisa ngerteni apa apa kang biyene deweke uwis padha mangerteni
وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً
lan  delengen sira kabeh ing bumi kang garing
فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ
banjur manawa Igsun turunake banyu ing duwure bumi iku
اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ
padha urip bumi iku lan dadi subur (bumi iku )
وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
lan nguripake pirang-pirang macem tumbuh-tumbuha kang endah .
[ q.s. al Hajj/22:5]
(QS-almukminun –sk-. 23 ayat : 14)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً   فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً   فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً   فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً  ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ   فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Banjur  pejuh ( air mani ) iku Ingsun dadekake sak kepel getih  ,  banjur sak kepel getih iku ingsun  dadekake sak kepel daging ,   lan sak kepel daging  iku Ingsun dadekake tulang belulang ,   banjur tulang belulang iku Ingsun bungkus  kanthi daging  .   Banjur Ingsun  dadekake dewekhe iku makhluk kang (bentuk ) liya . Mula Maha sucilah Allah , Pencipta kang paling becik . (QS-almukminun –sk-. 23 ayat : 14)


QS. As Sajdah (32): 7-8
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7) ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (8)
QS. As Sajdah (32): 7-8 .(Dialah) Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
QS. As Sajdah (32): 9
 ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
QS. As Sajdah (32): 9 . Kemudian Dia menyempurnakan DAN meniupkan ke dalamnya (sebagian) ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.
Dalam Hadits disebutkan proses terjadinya manusia

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ:
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda,
إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً،
"Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum),
Adapun tahapan penciptaan manusia di dalam rahim adalah sebagai berikut:
Pertama. Allah menciptakan manusia dari setetes air mani yang hina yang menyatu dengan ovum, Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ ٣٢:٨

"Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). [as-Sajdah/32:8]

أَلَمْ نَخْلُقكُّم مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ ٧٧:٢٠

"Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina". [al Mursalat/77:20].

خُلِقَ مِن مَّاءٍ دَافِقٍ يَخْرُجُ مِن بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ

"Dia diciptakan dari air yang terpancar (yaitu mani). Yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan". [ath-Thariq/86: 6-7].

Bersatunya air mani (sperma) dengan sel telur (ovum) di dalam rahim ini disebut dengan nuthfah.

ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ
kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula.
Kedua : Kemudian setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal darah yang disebut ‘alaqah.

خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ٩٦:٢

"Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah". [al ‘Alaq/96:2].
 

ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ
Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula.
Ketiga : Kemudian setelah lewat 40 hari -atau 80 hari dari fase nuthfah- fase ‘alaqah beralih ke fase mudhghah, yaitu segumpal daging. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ

"Kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna". [al Hajj/22:5].

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ ٢٣:١٤

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik". [al Mu’minun/23:14].


ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ،
Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.
Keempat : Kemudian setelah lewat 40 hari -atau 120 hari dari fase nuthfah- dari segumpal daging (mudhghah) tersebut, Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan daging yang bertulang, dan Dia memerintahkan malaikat untuk meniupkan ruh padanya serta mencatat empat kalimat, yaitu rizki, ajal, amal dan sengsara atau bahagia. Jadi, ditiupkannya ruh kepada janin setelah ia berumur 120 hari.
فَوَاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غُيْرُهُ
Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia,
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا،
sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya.
وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.
Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya".

Hadits ini diriwayatkan oleh
1. Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, pada kitab Bada-ul Khalq, Bab Dzikrul Mala-ikah (no. 3208), kitab Ahaditsul Anbiya` no. 3332. Lihat juga hadits no. 6594 dan 7454.
2. Imam Muslim dalam Shahih-nya, pada kitab al Qadar no. 2643.
3. Imam Abu Dawud no. 4708.
4. Imam at-Tirmidzi no. 2138.
5. Imam Ibnu Majah no. 76.

Nuthfah = air mani  ( umur 42 malam )
Selain itu ada pendapat lain seperti dalam hadits berikut: Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari hadits Hudzaifah bin Usaid, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Apabila nutfah telah berusia  empat puluh dua malam ( 6 mingu ), maka Allah mengutus malaikat, lalu dibuatkan bentuknya, diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya.
Kemudian malaikat bertanya, ra Rabbi, laki-laki ataukah perempuan?’ Lalu Rabb-mu menentukan sesuai dengan kehendak-Nya, dan malaikat menulisnya,
kemudian dia (malaikat) bertanya, Ya Rabbi, bagaimana ajalnya?’ Lalu Rabb-mu menetapkan sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, dan malaikat menulisnya.
Kemudian ia bertanya, ‘Ya Rabbi, bagaimana rezekinya?’ Lalu Rabb-mu menentukan sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, dan malaikat menulisnya.
Kemudian malaikat itu keluar dengan membawa lembaran catatannya, maka ia tidak menambah dan tidak mengurangi apa yang diperintahkan itu.
Hadits ini menjelaskan diutusnya malaikat dan dibuatnya bentuk bagi nutfah setelah berusia enam minggu (empat puluh dua hari) bukan setelah berusia seratus dua puluh hari sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Mas’ud yang terkenal itu
Sejak wanita/ibu dinyatakan positif hamil, sebelum usia janin 120 hari dan bahkan sampai melahirkan nanti, para wanita/ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk selalu melakukan kegiatan positif yang bermanfaat buat janin dan dirinya, diantaranya adalah :
1.
Membaca Al-Qur’an.( Sekadar informasi hasil aktifitas positif terhadap janin, di Group Titian Islam, ada video janin yang bersujud setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an.)
2. Berdoa.
3. Berdzikir (Mengingat Allah dengan hati, lisan dan perbuatan).
4. Membaca shalawat.
5. Bersyukur atas segala hal.
6. Mengatur emosi saat ada hal yang kurang berkenan di hati.
7. Selalu berfikiran positif.
8. Menambah ilmu pengetahuan tentang agama, perkembangan dan kesehatan janin, persiapan melahirkan, nama-nama anak islami dan pendidikan anak.
9. Memenuhi makanan bergizi, terutama untuk perkembangan janin agar menjadi manusia yang sehat, cerdas, sukses dan kuat.
10. Menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan janin dengan berkonsultasi kepada dokter atau ahlinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar