Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Quraan Lalu mengajarkannya
Q.S ASY SYU’ARO ( para penyair ) sk 26 : ayat 137 –138
Ayat ing nginggil menika negasaken dateng
kisahipun Nabi Hud AS.
Ing dalem QS Asy-syu’aro dipun tegasaken wonteng ing ayat 123 dumugi ayat 140
Kanthi panegasan pangkal ayat ingkang negasaken :
123.Kaum ‘Aad wis nggorohake para rosul
124.Rikala sedulure dheweke kabeh , hiyo iku Hud dhawuh marang dheweke kabeh : “ kena apa sira kabeh ora padha taqwa ?
125.Sejatine ingsun iku sawijine rasul pinercaya ( kang diutus ) marang sira kabeh.
126. mula padha taqwaha sira kabeh marang Alloh lan padha manuta sira kabeh marang ingsun
127.Lan babr pisan ingsun ora nyuwun opah marang sira kabeh , ngenani ajakan ingsun iku; opah ingsun ora liya hiya mung saka ngersane Pangeran ngalam samekta .
128
129
130
131
132
133
134
135.Sejatine ingsun nguwatirake sira kabeh ketaman siksane dina kang gedhe
136.Dheweke padha njawab : “ wis padha wahe tumrap ingsun kabeh , arepa sira aweh pitutur , utawa ora aweh pitutur ,
In hadzaa illa khuluqul awwaliina
137.( agama ingsun kabeh ) iki ora liya hiya mung padatan ( kaya kang wis ditindakake dening) wong dhisik –dhisik.
Wamaa nahnu bimu’adzdzabiina
138.Lan ingsun kabeh babar pisan ora bakal ketaman ing pasiksan .”
lajeng Alloh mungkasi panegasanipun ing Firmanipun :
139 . Mula dheweke kabeh padha nggorohake Hud , banjur Ingsun rusak dheweke kabeh .Sejatine kang kaya mangkono iku yekti ana tandha ( kekuwasaaane Alloh) , ananging akeh-akehe dheweke kabeh iku ora padha iman.
“Fakadz-dzabuuhu fa ahlaknaahum inna fii dzaalika la-aayatan wamaa kaana akstaruhum mu’miniina”
140.Lan sejatine Pangeran iku yekti hiya mung Panjenengane iku Dzat kang Maha Prakosa tur Maha Asih
“Wainna robbuka la huwal ‘Aziizir Rohiimu”
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Sajatosipun Alloh sampun negasaken dating pathokan gesang kita injih kanthi Firmanipun ingkang kaemot wonten ing QS An Nahl ke 16 ayat : 36
“Walaqod ba’astnaa fii kulli ummatin rasuulan ani’buduulloha wajtanibuuth thoghuuta , faminhum min hadalloohu wa min hum man haqqot ‘alaihidh dholaalatu , fasiiruu fiil ardhi fandzuruu kaifa kaana ‘aaqibatul mukadz-dzibiina .”
Lan sejatine Ingsun wis ngutus rasul marang saben-saben umat ( supaya ngundhangake ) manembaha sira kabeh marang Alloh ,lan ngedhohono Thoghut ., mangka ana sadhengah umat iku uwong-uwong kang diwenehi pituduh dening Alloh lan ana uga sadhengah uwong-uwong kang wis pesthi kesasar kanggone dheweke . Mula padha mlakuwa sira kabeh ing lumahe bumi lan sawangen kepriye pungkasane wong-wong kang padha nggorohake ( para utusan ).
Anjuranipun Kita umat kedah midherek dating Alloh lan Rasulipun
QS. 3:132 ; 4 : 59 ; 4: 80
Mila bab menika ingkang pokok kedah dipun mangertosi tumrap kita injih menika bilih
Persamaan pokok agama ingkang dipun wahyokaken dating Rasul injih menika QS 4 : 163,164, 165
Agama ingkang dipun beta para nabi agama tauhid QS 23: 32,52
Kebenaran Tauhid dan kebathilan Syirik 46 : 4,5
Manusia menurut fitrohipun beragama tauhid QS 30: 30
Kajian kata
Bacaan dalam tulisan arab latin In Jenis kata kata sambung atau kata depan (harf) Arti kata إِنْ tidakJumlah pemakaian kata إِنْ dalam AlQuran dipakai sebanyak 344 kali
Kajian kata إِنْ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kelompok harf : kata إِنْ ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.
kata إِنْ ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.
Kajian kata
هَذَا pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 137Bacaan dalam tulisan arab latin hâdzâ Arti kata هَذَا ini[tg.lk]Jumlah pemakaian kata هَذَا dalam AlQuran dipakai sebanyak 188 kali
Kajian kata هَذَا ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kata benda : kata هَذَا termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
Kajian kata
إِلاَّ pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 137Bacaan dalam tulisan arab latin illâ Jenis kata kata sambung atau kata depan (harf) Arti kata إِلاَّ kecuali/hanyalahJumlah pemakaian kata إِلاَّ dalam AlQuran dipakai sebanyak 662 kali
Kajian kata إِلاَّ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kelompok harf : kata إِلاَّ ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.
kata إِلاَّ ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.
Kajian kata
خُلُقُ pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 137Bacaan dalam tulisan arab latin khuluqu Jenis kata katakerja pasif bentuk lampau Arti kata خُلُقُ adat-adat kebiasaanJumlah pemakaian kata خُلُقُ dalam AlQuran dipakai sebanyak 1 kaliKata خُلُقُ tersusun dari kata dasar dengan suku kata خ ل ق huruf pertama k1=خ , huruf kedua k2=ل, dan huruf ketiga k3=قJumlah pemakaian pola dasar خ ل ق dalam AlQuran 302 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 91 kali, dipakai kata kerja sebanyak 211 kali
Kajian kata خُلُقُ ditinjau dari aspek makna :kata خُلُقُ ini masuk dalam pola kata ke :1
adapun untuk pola kata pertama seperti ini memiliki makna:
.melakukan yaitu me –, me – kan, atau me – i.
bentuk ini merupakan bentuk dari kata dasar yang dipakai dalam bahasa arab. serta yang dijadikan rujukan dalam penyusunan urutan kata yang dipakai pada kamus bahasa arab.
Kajian kata خُلُقُ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kata kerja : kata خُلُقُ merupakan bentuk kata kerja.
dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung juga pada pelakunya
2. kata kerja bentuk lampau : kata خُلُقُ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi.
3. kata kerja pasif : kata خُلُقُ ini merupakan bentuk dari kata kerja aktif, dimana subyek pelakunya dilakukan pekerjaan.
Kajian kata
الْأَوَّلِينَ pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 137Bacaan dalam tulisan arab latin al-awwalîna Jenis kata kata benda atau sifat Arti kata الْأَوَّلِينَ yang pertama kaliJumlah pemakaian kata الْأَوَّلِينَ dalam AlQuran dipakai sebanyak 31 kaliKata الْأَوَّلِينَ tersusun dari kata dasar dengan suku kata ا و ل huruf pertama k1=ا , huruf kedua k2=و, dan huruf ketiga k3=لJumlah pemakaian pola dasar ا و ل dalam AlQuran 83 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 68 kali, dipakai kata kerja sebanyak 15 kali Pola dasar ا و ل dalam AlQuran hanya dipakai untuk bentuk kata benda saja, dalam AlQuran untuk pola dasar ini tidak digunakan sebagai kata kerja
Kajian kata الْأَوَّلِينَ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kata benda : kata الْأَوَّلِينَ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
2. gender laki-laki : kata الْأَوَّلِينَ ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki
3. memiliki kata sandang al : kata sandang al ( اَل ). yang melekat pada kata benda الْأَوَّلِينَ ini memberikan arti bahwa kata benda yang ditunjuk telah jelas, atau paling tidak bahwa kata benda ini pernah dibahas atau diketahui dengan jelas. awalan al ( اَل ) ini dalam bahasa inggris adalah kata sandang the. setiap kata yang menggunakan kata sandang al ( اَل ) tidak pernah memiliki akhiran dengan tanwin.
4. kata benda jamak laki-laki : kata الْأَوَّلِينَ ini merupakan jenis kata benda yang merupakan jenis kata benda jamak untuk laki
5. predikat dari objek : kata خُلُقُ merupakan kata kerja yang digunakan sebagai predikat dari objek الْأَوَّلِينَ
6. objek : kata الْأَوَّلِينَ ini merupakan objek dari predikat yang berupa kata خُلُقُ
Kajian kata
وَمَا pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 138Bacaan dalam tulisan arab latin Wamâ Jenis kata kata sambung atau kata depan (harf) Arti kata وَمَا dan tidakJumlah pemakaian kata وَمَا dalam AlQuran dipakai sebanyak 646 kali
Kajian kata وَمَا ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kelompok harf : kata وَمَا ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.
kata وَمَا ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.
2. imbuan : imbuan wa ( وَ ) yang ada pada kata ini dapat berarti dan, beserta, atau dapat pula berarti demi. jika kata wa ( وَ ) ini diapit oleh dua buah kata benda, atau dua buah kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini berarti dan. adapun jika tidak diapit oleh dua buah kata benda,kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini berarti demi.
Kajian kata
نَحْنُ pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 138Bacaan dalam tulisan arab latin nachnu Jenis kata kata ganti untuk orang Arti kata نَحْنُ kamiJumlah pemakaian kata نَحْنُ dalam AlQuran dipakai sebanyak 65 kali
Kajian kata نَحْنُ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kata benda : kata نَحْنُ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
2. kata ganti orang : kata نَحْنُ ini merupakan kata ganti yang digunakan untuk menggantikan orang
3. orang pertama jamak : kata نَحْنُ ini digunakan sebagai kata ganti orang pertama jamak (kami)
4. subyek : kata نَحْنُ merupakan kata ganti yang diterangkan sebagai بِمُعَذَّبِينَ . kata ganti نَحْنُ ini bertindak sesuai dengan kondisi dan sebagai pelaku dalam kata بِمُعَذَّبِينَ .
Kajian kata
بِمُعَذَّبِينَ pada surat Asy-Syu'araa' ayat ke 138Bacaan dalam tulisan arab latin bimu'adzdzabîna Jenis kata kata benda pelaku pasif Arti kata بِمُعَذَّبِينَ orang-orang yang disiksa beratJumlah pemakaian kata بِمُعَذَّبِينَ dalam AlQuran dipakai sebanyak 3 kaliKata بِمُعَذَّبِينَ tersusun dari kata dasar dengan suku kata ع ذ ب huruf pertama k1=ع , huruf kedua k2=ذ, dan huruf ketiga k3=بJumlah pemakaian pola dasar ع ذ ب dalam AlQuran 376 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 322 kali, dipakai kata kerja sebanyak 54 kali
Kajian kata بِمُعَذَّبِينَ ditinjau dari aspek tatabahasa :1. kata benda : kata بِمُعَذَّبِينَ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
2. gender laki-laki : kata بِمُعَذَّبِينَ ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki
3. jamak : kata بِمُعَذَّبِينَ ini merupakan bentuk jamak untuk laki-laki
4. imbuan : kata بِمُعَذَّبِينَ ini memiliki imbuan bi ( بِ ). imbuan bi ( بِ ) ini dapat berarti dengan, untuk, agar, kepada, merupakan. imbuan bi ( بِ ) ini jika diikuti kata yang memiliki kata dasar yang bisa ditasrifkan maka akan mengakibatkan konsonan_k3 berupa kasrah (i) jika bi ( بِ ) ini tidak akan memiliki pengaruh jika diikuti oleh kata tergolong dalam kata harf. imbuan bi ( بِ ) ini hanya dipakai untuk kata benda dan harf saja.
5. kata benda jamak laki-laki : kata بِمُعَذَّبِينَ ini merupakan jenis kata benda yang merupakan jenis kata benda jamak untuk laki
6. kata benda pelaku pasif : kata بِمُعَذَّبِينَ ini merupakan jenis kata benda pelaku pasif yang merupakan kata benda yang diberi beban atau kata benda yang dikenai pekerjaan atau aktivitas atau kata benda yang mendapat sasaran atau pelaku yang sudah dijamin kepastian tidak-tanduknya
7. keterangan subyek : kata بِمُعَذَّبِينَ merupakan keterangan, kondisi dan kelakuan dari kata ganti نَحْنُ . kata بِمُعَذَّبِينَ ini bertindak sebagai keterangan dari kata ganti نَحْنُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar