Jumat, 16 September 2011

ta'mir masjid


MUQODDIMAH

Pengurus Ta’mir Masjid adalah penggerak organisasi dalam beraktivitas mencapai tujuan. Gerak langkah Pengurus yang terarah, terstruktur serta memiliki metode dalam setiap tindakannya sangat diharapkan sekali agar menghasilkan kinerja yang harmonis dan bermutu. Untuk itu perlu disusun suatu Pedoman Kepengurusan yang memberi petunjuk secara umum dalam mengelola aktivitas kepengurusan.

Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk mewujudkan suatu tatanan yang harmonis   yang diridhloi oleh Alloh SWT  , haruslah kita  berpedoman  dengan kitab Alloh dan Sunnah nabi ( Al Hadits ) agar kita tidak akan tersesat selamanya  di dunia dan akhirat .

Masjid merupakan tempat dari orang –orang yang mau menyerahkan diri kepada Alloh , sebab kata masjid merupakan isim makan = kata tempat  dari dentuk Fi’il   kata kerja  :
“ Sajada “ –“Yasjudu “ – “Sujudaan”–“Saajidun” – “Usjud”- “Masjidun “-“Misjadun” 
( “fi’il madzi” – “fi’il mudhori’” – “masdar “ – “fi’il amr” – “isim makan “ – “isim zaman” )

ditinjau dari kata diatas maka  masjidun “مسجد   “ merupakan tashrif isim makan atau kata tempat yang berarti tempat sujud . dan didalam Al Qur’an  ditegaskan  :


$yJ¯RÎ) ãßJ÷ètƒ yÉf»|¡tB «!$# ô`tB šÆtB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# tP$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4qŸ2¨9$# óOs9ur |·øƒs žwÎ) ©!$# ( #|¤yèsù y7Í´¯»s9'ré& br& (#qçRqä3tƒ z`ÏB šúïÏtFôgßJø9$# ÇÊÑÈ  



[9:18. ] Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk



¨bÎ) ©!$# =Ïtä šúïÏ%©!$# šcqè=ÏG»s)ムÎû ¾Ï&Î#Î6y $yÿ|¹ Oßg¯Rr(x. Ö`»uŠ÷Yç/ ÒÉqß¹ö¨B ÇÍÈ  
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS 61:4, Ash Shaff)

Masjid telah lama dikelola umat Islam, namun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Kelemahan ini disebabkan antara lain oleh minimnya pengetahuan tentang organisasi dan management Masjid. Padahal  dengan pemahaman yang memadai, insya Allah, akan menghasilkan pengelolaan yang baik. Ilmu organisasi dan management yang berkembang selama ini banyak dihasilkan oleh para sarjana non-muslim. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi nilai-nilai yang ada di dalamnya. Namun tidak ada salahnya bila kita mau mengadopsi pengetahuan tersebut asal tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana mengembangkannya menjadi ilmu organisasi dan management yang islami.
Dr. Yusuf Qaradlawi  menyatakan  bahwa: "Adalah  tidak berdosa bagi kaum Muslimin untuk mengambil dari orang lain segala  peraturan  partial,  yang oleh  para  ahli  Muslim dipandang  ada  faedahnya bagi masyarakat  muslim,  sesuai dengan karakter dan kebudayaannya. Seperti peratuaran lalu lintas,    peraturan   telekomunikasi,   penataan    kota, organisasi  dan  pengadaan latihan militer atau  lainnya, dengan  syarat  tidak bertentangan dengan  nash-nash  yang konstan dan kaidah-kaidah Syari'ah. Dan mereka, hendaknya menyesuaikan  apa yang diambil dari orang lain itu  dengan prinsip Islam secara benar."

PERLUNYA ORGANISASI TA’MIR MASJID


Da'wah yang  baik  adalah yang diselenggarakan secara terencana, terarah, terus menerus  dan bijaksana. Karena itu, perlu  dilakukan  secara kolektif dan terorganisir secara profesional mengingat firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surah Ali ‘Imran dan Ash Shaff berikut ini:

 


"Dan  hendaklah ada diantara kamu  segolongan  umat yang menyeru kepada  kebajikan, menyuruh kepada  yang ma'ruf  dan  mencegah  dari  yang  munkar;  merekalah orang-orang yang beruntung."  (QS 3:104, Ali 'Imran).
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.  (QS 61:4, Ash Shaff)

Ta’mir Masjid merupakan salah  satu bentuk organisasi da'wah islamiyah.  Keberadaannya adalah untuk memakmurkan Masjid, terutama  dalam mengelola kegiatan da'wah islamiyah yang dilakukan jama’ah yang memiliki rasa keterikatan dengan  Masjid. Organisasi kemasjidan ini sangat diperlukan sebagai alat perjuangan untuk mencapai tujuan sekaligus menjadi wadah  bagi jama’ah  dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan da’wah, baik yang berkaitan dengan keilmuan, pendidikan, sosial, keterampilan, ekonomi maupun yang lain sebagainya. Dengan  adanya Ta’mir Masjid kreativitas jama’ah dapat tersalurkan dan pembinaan umat secara lebih sistimatis dapat diselenggarakan. Pada akhirnya, masyarakat islami yang penuh  persaudaraan, insya Allah, dapat diwujudkan.
Menurut Drs. EK  Imam  Munawir, organisasi  adalah  merupakan  kerja  sama   di antara beberapa  orang  untuk mencapai suatu  tujuan  dengan mengadakan   pembagian  dan  peraturan  kerja.   Yang menjadi  ikatan  kerja sama dalam  organisasi  adalah tercapainya   tujuan  secara  efektif  dan   efisien. Dari pengertian tersebut, maka Ta’Mir Masjid dapat didefinisikan  sebagai sistem kerja sama dalam bentuk jama’ah-imamah di antara umat Islam yang memiliki keterikatan dengan  Masjid  untuk mencapai  tujuan bersama secara efektif dan efisien. Karena itu, para Pengurus dan jama’ah berkewajiban untuk menghadirkan suasana berjama’ah yang well organized.

PENERAPAN ASAS ASAS ORGANISASI


Tamir Masjid perlu menerapkan prinsip-prinsip atau asas-asas organisasi dengan baik, agar usaha-usaha yang dilakukan dalam mencapai tujuan dapat berlangsung dengan hasil yang memuaskan. Dalam  penerapan asas-asas organisasi diperlukan sikap kritis, sehingga prinsip-prinsip  organisasi  yang diterapkan  dapat  dinafasi oleh  nilai-nilai Islam, baik secara  langsung  maupun tidak langsung. Adapun penerapan tersebut adalah sebagai berikut:

Perumusan tujuan yang jelas.
Tujuan umum (ultimate goal) Ta’mir Masjid yang hendak dicapai

dengan  kehendak Allah subhanahu wa ta’ala dalam menciptakan manusia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.

 



Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya   mereka   menyembah-Ku.   (QS 51:56, Adz Dzaariyaat).



äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  


[16:125.] serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.


$yJ¯RÎ) ãßJ÷ètƒ yÉf»|¡tB «!$# ô`tB šÆtB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# tP$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4qŸ2¨9$# óOs9ur |·øƒs žwÎ) ©!$# ( #|¤yèsù y7Í´¯»s9'ré& br& (#qçRqä3tƒ z`ÏB šúïÏtFôgßJø9$# ÇÊÑÈ  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar