Selasa, 30 Agustus 2011

rukya hilal3

Pengumuman Idul Fitri Sore Ini

Senin, 29 Agustus 2011 - 6:33 WIB
|
Pengumuman Idul Fitri Sore Ini
JAKARTA  – Pemerintah akan menggelar sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1432 H pada hari ini (Senin/29/8) sore di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dan dihadiri tokoh dan ulama Ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, MUI dan ilmuan Islam. Hasil sidang tersebut segera diumumkan kepada masyarakat.
Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kementerian Agama, Muhyiddin, mengatakan sidang dilakukan sesuai ketetapan yang berlaku dalam syariat, yaitu penetapan awal bulan, terutama Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah oleh pemerintah.
Sidang itsbat melibatkan sejumlah pakar hisab rukyat dan instansi yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat (BHR). Di antaranya, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Di samping itu, ada 12 titik pengamatan hilal dalam penentuan 1 Syawal.
Di antaranya Observatorium Hilal Lhok Nga, Aceh; Pekan Baru, Riau; Menara Timur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung; Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat; Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Bela-belu, Bantul, Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; SPD LAPAN, Biak, Papua; Makassar, Sulawesi Selatan; Samarinda, Kalimantan Timur; Nusa Tenggara Barat; Pantai Gebang, Madura dan Garut, Jawa Barat.
Sementara itu, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperkirakan kemungkinan akan terjadi perbedaan dalam penetapan Idul Fitri 1432 H di antara warga masyarakat. Sebab itu masyarakat diminta saling menghargai dan menghormati serta mengedepankan ukhuwah (persaudaraan) apabila terjadi perbedaan.
Demikian Tausyiah yang disanpaikan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin di Kantor MUI, Jakarta. menurut Ma’ruf Amin, dalam penetapan Idul Fitri ada dua yang dilakukan umat Islam yakni dengan metode wujudul hilal (bulan wujud) di atas ufuk berapa pun tingginya hilal tersebut. “Wujudul hilal ini yang digunakan Muhammadiyah,” Ma’ruf Amin.
Ia mengatakan ada juga umat Islam dalam penetapan Idul Fitri dengan metode Rukyatul hilal di mana hilal harus terlihat miniimal dua derajat. Karena perbedaan itu maka kemungkinan umat Islam ada yang melaksanakan Idul Fitri pada 30 Agustus, ada yang melaksanakan Idul Fitri pada 31 Agustus.
MUI menyambut baik penetapan Idul Fitri yang akan dilakukan pemerintah melalui Sidang Istbat 29 Agustus 2011 yang akan dilakukan Badan Hisab dan Ru’yat Kementerian Agama bersama MUI dan organisasi Islam lainnya. Namun demikian, kata Maruf, MUI menghimbau kepada masyarakat agar mengikuti keputusan Sidang Istbat.


NASIONAL - SOSIAL

Senin, 29 Agustus 2011 
Idul Fitri 1432 H Hampir Pasti Berbeda



JAKARTA - Perbedaan Idul Fitri antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sangat mungkin akan kembali terjadi tahun ini. Pasalnya, ketinggian hilal pada 29 Ramadan 1432 H (29 Agustus 2011) masih di bawah 2 derajat sehingga kecil kemungkinan terlihat dalam proses rukyat.
 
"Tidak ada teleskop secanggih apa pun yang mampu melihat hilal di ketinggian rendah. Hilal yang dapat dilihat melalui teleskop minimal di ketinggian 4 derajat. Kalau teleskop saja tidak bisa, teorinya melihat hilal dengan mata telanjang akan lebih sulit," jelas Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin di Jakarta, Minggu (28/8).

Hilal biasanya terlihat dengan mata telanjang bila jarak bulan dan matahari minimal 6,4 derajat dan perbedaan tinggi bulan dan matahari dari ufuk minimal 4 derajat. Bila ketinggiannya kurang dari 4 derajat, hilal mungkin sudah terbentuk (wujudul hilal), namun belum bisa dilihat dengan mata telanjang yang disyaratkan penganut metode imkanur  rukyat.
 
"Kalau posisi masih sangat rendah, mungkin rukyat akan gagal melihat hilal. Sehingga Ramadan digenapkan 30 hari dan Idul Fitri akan jatuh pada Rabu (31/8)," terang anggota Badan Hisab dan Rukyat (BHR) tersebut.

Sebelumnya, Pengurus Besar (PB) NU juga sudah memperkirakan, bakal ada dua Idul Fitri, yakni pada 30 dan 31 Agustus. Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj mengatakan, posisi hilal kurang dari 2 derajat sehingga mustahil bulan dilihat dengan mata telanjang. Karena itu, NU mungkin akan menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari sehingga Idul Fitri jatuh pada 31 Agustus.

عن ابى هريرة قال : قال رسول الله  صلى الله عليه والسلم  :  اذا رايتم الهلال فصوموا . واذا رايتموه  فافطروا. فانْ غُمَّ عَلَيْكُمْ  فصُوْمُوْا ثَلَاثِيْنَ يَوْمًا /  روه مسلم
Bersumber dari Abu Hurairoh r.a . dia berkata :” Sesungguhnya RASULULLOH . SAW . Bersabda  : “ Apabila  kamu melihat bulan romadhon , maka hendaklah kamu berpuasa . Apabila kamu melihat awal bulan syawal , maka hendaklah kamu berbuka . Dan apabila kamu tertutup tertutup oleh awan , maka hendaklah kamu berpuasa selama tiga puluh hari penuh .” / Hadits Riwayat Imam Muslim .


عن ابى هريرة : اَنَّ النَّبِىُّ صلى الله عليه والسلم قال : صوموا لِرُؤْيَةِ واَفْطِرُوْا لِرُؤْيَةِ فاِنَّ غُمِّيَ  عَلَيْكُمْ فَاَكْمِِلُوْا العَدَدَ /  روه مسلم


Bersumber dari Abu Hurairoh r.a . Sesungguhnya RASULULLOH . SAW . Bersabda  : “ Berpuasalah karena melihat awal bulan romadhon , dan berbukalah karena melihat awal bulan syawwal . Apabila kamu tertutup oleh awan , maka hendaklah kamu menyempurnakan hitungannya.”   / Hadits Riwayat Imam Muslim .

"NU berpatokan ke hadis, berpuasalah ketika kamu melihat bulan. Itu adalah petunjuk pelaksanaannya. Jadi, nanti akan dilihat ada atau tidak bulannya," terang Said Sabtu lalu (27/8).

Meski demikian, dia meminta potensi perbedaan tersebut tidak disikapi berlebihan. Penganut dua metode itu (hisab dan rukyat) diminta saling menghormati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar