tema khutbah

Tema: Menakwilkan hadis nabawi
باب تأويل حديث النبى

No. Hadist: 590 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menakwilkan hadis nabawi

أَخْبَرَنَا نُعَيْمُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَوْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ قَالَ إِذَا حُدِّثْتُمْ بِالْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَظُنُّوا بِهِ الَّذِي هُوَ أَهْيَأُ وَالَّذِي هُوَ أَهْدَى وَالَّذِي هُوَ أَتْقَى

Telah mengabarkan kepada kami Nu'aim bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Ibnu 'Ajlan dari 'Aun bin Abdullah dari Ibnu Mas'ud Bahwasanya ia berkata: "Apabila kalian menceritakan satu hadits dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, maka bayangkanlah (bahwa kalian sedang menceritakan) orang yang paling baik, paling mendapat petunjuk, dan paling bertakwa".

No. Hadist: 591 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menakwilkan hadis nabawi

أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ إِذَا حُدِّثْتُمْ شَيْئًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَظُنُّوا بِهِ الَّذِي هُوَ أَهْدَى وَالَّذِي هُوَ أَتْقَى وَالَّذِي هُوَ أَهْيَأُ

Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari 'Amr bin Murrah dari Abu Al Bakhtari dari Abu Abdur rahman As Sulami dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata: "Apabila kalian diceritakan tentang hadits dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, bayangkanlah bahwa kalian sedang diceritakan tentang (sosok) yang paling mendapat petunjuk, paling bertakwa dan yang paling baik".

No. Hadist: 593 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menakwilkan hadis nabawi

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ إِنَّ أَزْهَدَ النَّاسِ فِي عَالِمٍ أَهْلُهُ

Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Imran telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Sulaiman Al `Ahwal dari 'ikrimah ia berkata: "Manusia paling zuhud adalah yang paling mengenal hakikatnya".

Sumber: Ad Darimi
Tema: Menjauhi nafsu
باب فى اجتناب الأهواء

No. Hadist: 309 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menjauhi nafsu

0 Komentar

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ إِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يُنْتِجُونَ بِأَمْرٍ دُونَ عَامَّتِهِمْ فَهُمْ عَلَى تَأْسِيسِ الضَّلَالَةِ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Al 'Auza'i ia berkata: " Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: 'Jika kamu melihat satu kaum yang mengurai masalah (untuk kepentingan diri mereka sendiri) tanpa mempedulikan kebanyakan orang, mereka berada dalam pondasi kesesatan".

No. Hadist: 310 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menjauhi nafsu

0 Komentar

أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ قَالَ إِبْلِيسُ لِأَوْلِيَائِهِ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ تَأْتُونَ بَنِي آدَمَ فَقَالُوا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ قَالَ فَهَلْ تَأْتُونَهُمْ مِنْ قِبَلِ الِاسْتِغْفَارِ قَالُوا هَيْهَاتَ ذَاكَ شَيْءٌ قُرِنَ بِالتَّوْحِيدِ قَالَ لَأَبُثَّنَّ فِيهِمْ شَيْئًا لَا يَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ مِنْهُ قَالَ فَبَثَّ فِيهِمْ الْأَهْوَاءَ

Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Ishak dari Ibnu Al Mubarak dari Al 'Auza'i ia berkata: "Iblis berkata kepada pengikutnya, Dari sisi mana saja kalian datang (menggoda) manusia?, mereka menjawab: 'dari segala arah', ia bertanya lagi: 'Apakah kalian akan datang (menggoda) mereka dari arah istighfar? ', mereka menjawab: 'tidak mungkin, karena hal itu sangat berkaitan dengan tauhid, ia berkata: 'Aku akan sebarkan sesuatu diantara mereka hingga mereka tidak beristighfar kepada Allah. Dia (Al 'Auza'i) berkata: 'Lalu iblis menyebarkan (keinginan mengikuti) hawa nafsu kepada mereka' ".

No. Hadist: 316 | Sumber: Ad Darimi | Kitab: Kitab Mukaddimah
Bab: Menjauhi nafsu

0 Komentar

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَخْشَى اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلًا أَنْ يُعْجَبَ بِعِلْمِهِ قَالَ و قَالَ مَسْرُوقٌ الْمَرْءُ حَقِيقٌ أَنْ يَكُونَ لَهُ مَجَالِسُ يَخْلُو فِيهَا فَيَذْكُرُ ذُنُوبَهُ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى مِنْهَا

Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Zaidah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq ia berkata: "Cukuplah seseorang dianggap berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dianggap bodoh jika ia bangga dengan ilmunya, perawi berkata: Masruq berkata: 'Hendaknya seseorang memiliki tempat khusus yang ia pergunakan untuk menyendiri dan mengingat dosanya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah' ".